Hakikat Pikiran

Judul                     : Hakikat Pikiran
Pengarang          : Inayat Khan
Penerbit              : CV. Jalan Baru
Tebal Buku          : 139 halaman
Cetakan               : Cetakan Pertama tahun 2022

Intisari Karya

Pada saat ini pengetahuan tentang pikran tentu tidak dapat dipisahkan dari ilmu psikologi, sebagaimana diketahui banyak orang bahwa disiplin yang sejak semula memang diniatkan untuk memecahkan teka-teki perihal gejala-gejala mental yang berlangsung di alam pikiran. Dan, Ketika kita mengikuti perkembangannya hingga saat ini, dengan mudah kita dapat memahami apa yang selama ini menjadi pertanyaan, atau gejala-gejala mental dapatlah dipahami dengan mudah melalui psikologi.

Situasi saat ini cukuplah menggembirakan bagi kita semua karena apa yang menjadi pikiran manusia dapatlah dipahami dengan mudah dan tidak lagi menjadi wilayah yang sangat misterius. Alam piker yang ada pada diri manusia mebuat banyak manusia berfikir, dan cara berfikirnya manusia terbagi menjadi dua bagian; imajinasi, yang merupakan produk Tindakan otonomi pikiran; dan pemikiran, yang merupakan produk dari Tindakan intensional pikiran.

Dengan demikian, manusia yang berfikir mendalam tidak selalu imajinatif, dan tidak semua orang yang imajinatif mampu berfikir secara mendalam. Perbedaan antara manusia pemikir dan manusia imajinatif adalah yang satu berfikir dengan kehendak dan manusia imajinatif berfikr tanpa kehendak.

Kelebihan Buku

Buku ini mempunyai alur yang terkait satu sama lain sehingga memudahkan pembaca dalam memahami penjelasan materi yang ingin disampaikan.

Kekurangan Buku

Buku ini banyak membicarakan hakikat dari sebuah pemikiran berdasarkan dimensi spriritual pikiran manusia sehingga buku ini membutuhkan penalaran tinggi terhadap pemahaman-pemahaman penulis yang kemukakan.

 

Kesimpulan

Seseorang yang terbiasa berfikir dan kurang mampu berimajinasi, tidak akan mampu menangkap keindahan yang terekspresikan dalam hidup. Pikiran yang dibangun oleh seseorang haruslah memperhatikan perasaan. Pikiran akan hidup jika perasaan dalam diri seseorang terjaga. Wilayah perasaan begitu luas, sehingga tanda-tanda kehadiran Tuhan pun kita dapat temukan dalam perasaan. Perasaan adalah getaran, dan hati adalh kendaraannya.