RESENSI NOVEL NEGERI 5 MENARA
Judul Novel : Negeri 5 Menara
Penulis : Ahmad Fuadi
Penerbit : PT. Gramedia Pusat
Tahun : 2009
Jumlah Halaman : 423 halaman
RINGKASAN CERITA
Novel “Negeri 5 Menara” menceritakan tentang 5 anak santri yang menuntut ilmu di pesantern Gontor yang memiliki kebiasaan unik, yaitu setiap menjelang adzan maghrib mereka berkumpul di bawah menara masjid sambil memandang ke awan.
Mereka memandang awan sambil membayangkan impian mereka; seperti Alif membayangkan awan bentuknya benua Amerika, sebuah negara yang ingin dia kunjungi setelah lulus nanti. Sedangkan keempat temannya menggambarkan awan seperti negara Arab Saudi , Mesir, dan negara di benua Eropa.
Setelah mereka melewati perjalanan hidup yang berliku selama di pesantren, kelima santri itu berdasarkan cerita beberapa tahun kemudian setelah lulus pesantren bertemu kembali di London, Inggris.
Kemudian mereka bernostalgia, mengingat kembali kebiasaan mereka memandang awan menjelang adzan maghrib di bawah menara masjid sambil membayangkan impian mereka.
Mereka menyadari ternyata belajar di pesantren memberi warna bagi kehidupan mereka. Seperti Alif salah satu dari kelima santri yang tadinya beranggapan bahwa dunia pesantren adalah kuno/kampungan ternyata malah sebaliknya bisa melahirkan santri-santri yang bertanggung jawab dan berkomitmen.
Selama menuntut ilmu, para ustadz setiap hari membangkitkan mental para santri untuk tidak mudah menyerah dan memiliki mental yang kuat dengan selalu mengumandangkan kata-kata “Man jadda wa jadda” ( barang siapa bersungguh-sungguh ia akan berhasil ).
Kata-kata inilah yang mendasari para santri terutama Alif anak yang berasal dari kampong berhasil meraih cita-cita/impiannya.
Kelebihan dari Novel Negeri 5 Menara
- Menginspirasi anak-anak muda untuk semangat dalam meraih impian/cita-cita
- Mengubah pola pikir pembaca terhadap kehidupan pondok pesantren yang tidak hanya fokus pada ilmu agama, tetapi juga ilmu pengetahuan umum; seperti Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
Kekurangan dari Novel Negeri 5 Menara
- Gambaran perjalanan hidup serta nama-nama tokoh lainnya kurang begitu terperinci diceritakan
- Tidak ada ilustrasi atau gambar untuk menarik pembaca
- Cetakan pertama novel ini kualitas kertas yang digunakan standar
By: Dra. Yulianti