Kemendikbud : Kendala Sekolah Mengenai Infrastuktur Asesmen Nasional di Sekolah Lain
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan kelonggaran bagi sekolah yang berada di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal atau 3T untuk melakukan Asesmen Nasional (AN) di sekolah lain. Kendati AN merupakan pengganti Ujian Nasional (UN), namun konsepnya bakal berbeda. AN akan sepenuhnya mendayagunakan teknologi.
Kendati dilangsungkan melalui perangkat komputer, namun bisa dilakukan secara daring maupun luring. Jika melalui luring maka AN tak perlu membutuhkan koneksi internet. Mekanisme ini dianggap sesuai dengan daerah-daerah di 3T.
“Berbeda dengan Ujian Nasional (UN). Ujian Nasional waktu itu kita masih memungkinkan menggunakan kertas sebagian masih menggunakan kertas. Tetapi untuk Asesmen Nasional seluruhnya menggunakan komputer. Nanti ada dua model dengan semi online seperti UNBK selama ini, bisa juga dengan online, jadi langsung,” kata Kepala Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kemendikbud Asrijanty dalam sebuah diskusi daring.
“Untuk siswa, jadi nanti sampelnya akan dipilih secara acak oleh Kementerian, Jadi tidak oleh sekolah, ini untuk memastikan bahwa representasi atau wakil dari sekolah. Jadi karena itu kita perlu acak, jadi tidak oleh satuan pendidikan,” sebut Asrijanty dalam acara diskusi daring pada Selasa (26/1/2021).
Penyebab AN Digeser ke Akhir Tahun
Seperti diketahui, Asesmen Nasional (AN) perdana pada 2021 bakal ditunda. Sedianya AN digelar di pertengahan tahun, namun ditunda ke September-Oktober 2021.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengungkap bahwa keputusan ini diambil lantaran terjadinya tren peningkatan kasus Covid-19 di tengah masyarakat.(NZ/HRs)