JEJAK SEJARAH DI DUA TANAH HARAM

RESENSI BUKU

IDENTITAS BUKU

Judul Buku                  : Jejak Sejarah Di Dua Tanah Haram

Napak Tilas 85 Tempat bersejarah Di Makkah dan Madinak

Penulis                        : Mansya Aji Putra

Penerbit                       : PT Elex Media Komputindo

Cetakan                       : Pertama

Jumlah Halaman         : 270  Halaman

Penulis                         : Mansya Aji Putra

ISBN cetak                : 9786230048081

SKU                           : 723100342

Halaman                     : 296

Dimensi                      : 15 X 23 cm cm

Berat                          : 300 gram

Versi elektronik         : tidak tersedia

Harga: Rp130.000 (harga dapat berubah sewaktu-waktu)

Kertas: 1-1;Book Paper 60 ;296

 

Resensi Buku

Buku  Jejak Sejarah Di Dua Tanah Haram merupakan panduan menarik untuk beberapa tempat bersejarah yang ada di dua Tanah Haram, Makkah dan Madinah. Dari tempat kelahiran Islam hingga tempat peristirahtan terakhir Nabi Muhammad, buku ini membawa kita ke dalam perjalanan yang memikat melalui dua kota paling dihormati dalam islam. Dalam buku ini dijelaskan Landmark  ikonik seperti Ka’bah, Hajar  Aswad dan Masjidil Haram di Makkah serta Masjid Nabawi, pemakaman Al Baqi, dan Gunung Uhud di Madinah. Dalam Buku ini dijelaskan seperti Masjid Al-abwa, Masjid Quba, dan Gua Hira, masing-masing dengan kisah dan makna yang unik. Dengan visual yang menakjubkan dan teks yang informatif, buku ini menawarkan pandangan menawan ke jantung tradisi Islam dan warisan abadi dari dua kota paling sucinya. Buku ini dapat menambah pengetahuan kita tentang sejarah perjuangan dan kejayaan Islam, ditengah gencarnya penghilangan situs -situs bersejarah di Tanah Arab.

Kelebihan

Buku ini akan menjadi pengingat kenangan suci bagi yang sudah ke Tanah Suci. Bagi yang belum pernah ke Tanah Suci, buku ini akan menjadi langkah awal niat dan tekad untuk dapat berangkat ke Tanah Suci. Bagi seorang Muslim yang taat atau hanya tertarik pada sejarah dan budaya, “Jejak Sejarah di Dua Tanah Haram”