Biografi Empat Imam Mazhab

RESENSI BUKU

Judul               : Biografi Empat Imam Mazhab

Penulis             : Abdurrahman al-Syarqawi

Penerbit           : PT Qaf Media Kreativa

Tabun Terbit   : Oktober 2020

Tebal Buku     : 312

Harga              : Rp. 70.0000

Dalam buku biografi ini, penulis menyajikan kisah perjalanan dan pelajaran hidup empat pendiri mazhab fiqih Ahlussunnah Waljamaah. Selain itu, buku biografi ini dilengkapi dengan penjelasan latar sosial-politik-psikologis serta tabel titik beda dan titik sama antar para imam tersebut. Buku biografi ini menggugah kita untuk tetap terhubung dengan figur-figur generasi teladan dan merasakan kekayaan warisan keilmuan Islam yang telah terjadi di masa lampau. Keempat imam mazhab yang dibahas yakni:

  1. Imam Abû Hanîfah. Beliau adalah penjunjung tinggi kebebasan berpikir tetapi yang dapat dipertanggungjawabkan. Beliau senang berdiskusi dan bahkan berdebat. Namun debat yang dilakukan bukan untuk menjatuhkan lawan, tapi agar hal yang diperdebatkan sampai pada titik temu dan kebenarannya. Beliau juga dikenal rendah hati, tidak fanatik, dan teguh melawan kedzaliman.
  2. Imam Mâlik. Beliau adalah sang Imam Darul Hijrah. Beliau menghabiskan hampir seluruh hidupnya di Madinah dan hanya keluar dari tanah kelahiran itu ketika beribadah umrah dan haji ke Makkah. Kecintaannya pada Kota Nabi itu membuatnya bertahan meski harus menerima siksaan dari penguasa karena perbedaan pendapat tentang masalah fiqih.
  3. Imam Syâfi‘î.Beliau adalah sang peletak dasar-dasar ilmu fiqih. Dialah penyeimbang antara pengusung nalar (ahli ra’yu) dan pemangku wahyu (ahli hadits). Dalam dirinya terhimpun kedalaman pemahaman agama, ketangkasan berpikir, ketajaman pandangan batin, dan keberanian menyampaikan kebenaran.
  4. Imam Ahmad ibn Hanbal.Beliau adalah teladan kegigihan mempertahankan prinsip. Ia melewati masa paling dramatis dalam hidupnya ketika harus dipenjara, disiksa, dan dihinakan karena kukuh meyakini Al-Qur’an adalah kalam Allah; bukan “makhluk”. Disebut Sang Penghidup Sunnah dan dikenal dengan Musnad Ahmad-nya.

Kelebihan buku biografi ini adalah membahas secara lengkap satu per satu kisah perjalanan imam mazhab. Kemudian terdapat perbandingan empat imam mazhab yang dirangkum dalam sebuah tabel singkat, padat dan jelas agar para pembaca dapat memahami perbedaan empat imam mazhab.

Namun buku ini nampaknya memiliki kelemahan dengan tidak adanya catatan kaki mengenai istilah-istilah penting yang disebutkan dalam buku biografi sehingga bagi beberapa orang akan sulit mencerna maksud dari kalimat dalam buku biografi yang mencantumkan beberapa istilah tersebut.

Oleh : Cici Raherani