Selamat Tinggal

RESENSI BUKU

Judul                           : Selamat Tinggal

Penulis                         : Tere Liye

Penerbit                       : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Penerbit            : 2020 (Cetakan pertama)

Tebal Buku                 : 360 halaman

Harga                          : 85.000;

Novel Selamat Tinggal menceritakan tentang kehidupan seorang penjaga toko buku “Berkah” bernama Sintong Tinggal. Selain menjadi penjaga toko buku, ia juga merupakan mahasiswa Fakultas Sastra dengan julukan “Mahasiswa Abadi”. Julukan ini ia dapatkan karena setelah 7 tahun kuliah, Sintong masih saja belum lulus. Secara garis besar isi novel ini sangat erat dengan kehidupan kita sehari-hari, yaitu tentang sebuah kepalsuan, cinta pertama, patah hati, masa perkuliahan dan tentang realitas masyarakat Indonesia saat ini.

Sehari-hari Sintong bekerja paruh waktu sebagai penjaga toko buku bajakan bernama ‘berkah’ milik pakliknya di dekat kampus.Bagi seorang Sintong yang memiliki jiwa literasi hal itu tentu membuatnya resah. Dimana baginya mahasiswa yang seharusnya memiliki tingkat intelektualitas tinggi malah terjun di dunia ilegal yang justru merampas hak kekayaan intelektual orang lain. Namun apa yang bisa Sintong lakukan, ia hanya bisa diam dan mengeluh dalam hati, karena ia sendiri telah berjanji akan membantu usaha pakliknya sebagai balas budi karena telah mengurus segala keperluannya.

“Setiap kita berharap mendaptkan sesuatu, maka bersiaplah melepaskannya. Karena di dunia ini, bahkan yang sudah jadi milik kita bisa hilang apalagi yang belum.” (hlm.270)

Ayo mari kita memperbaiki. Kita mulai dari diri kita sendiri, keluarga sendiri, besok lusa kita akan menyaksikan perubahan yang datang. Saat itu tiba, suara-suara kita akan membahana terdengar.

Kelebihan novel ini menyampaikan banyak informasi terkait literasi, sejarah, dan geografi. Novel ini menyampaikan pesan para pembaca betapa pentingnya menghargai seorang penulis dengan tidak membeli buku bajakan. Dan bahasa yang digunakan mudah dipahami.

Penggunaan beberapa isitilah yang bersifat kedaerahan mungkin menjadi sedikit kekurangan dalam buku ini. Di beberapa tempat dalam buku ini kita menemukan istilah-istilahyang bersifat daerah. Disuatu bagian penulis menjelaskan  arti dari istilah-istilah tersebut, namun dibagian lain ada juga istilah yang tidak dijelaskan maknanya.

Oleh : Bella Iqronegoro Sudirman