Si Anak Kuat

Judul Buku                  : Si Anak Kuat
Penulis                          : Tere Liye
Tahun Terbit               : Cetakan 3, januari 2022
Penerbit                       : SABAKGRIP
No. ISBN                     : 978-623-95545-9-0
Jumlah Halaman      : 427 halaman
Tebal buku                 : 20,5 cm

Novel sianak kuat karya tere liye ini adalah merupakan salah satu buku dalam seri “ serial anak nisantara” dalam seri ini Tere liye memberikan kesan dan pengalaman yang berbeda disetiap bukunya .  buku sianak kuat   ini tentang Amelia, kisah anak yang memiliki mimpi-mimpi hebat untuk kampung tercintanya. Dari puluhan buku Tere Liye, serial buku ini adalah mahkotanya.Novel sianak kuat menceritakan tidak hanya berisi konflik tentang keluarga saja tetapi juga konflik didalam hal sosial.

Tidak seperti halnya novel lainnya didalam hal pemilihan genre ,novel sianak kuat ini berbeda, jika biasanya genre yang digunakan itu adalah genre Romance atau genre yang berisi kisah cinta sepasang kekasih , namun kali ini penulis menggunakan genre novel inspiratif,sama halnya dengan novel serial anak nusantara lainnya. Novel sianak kuat menceritakan kisah kisah inspiratif yang diperankan oleh seorang gadis yang bernama amelia yang memeliki keteguhan hati dan semangat yang tinggi, tidak hanya itu dalam novel ini juga menceritakan tentang kasih sayang dan kepedulian antara keluarga ,cerita pertemanan maupun cerita konflik sosial lainnya.

Dalam buku ini Tere liye mengusung tema yang ringan atau mudah sekali diterima oleh semua kalangan,

berkisah tentang seorang anak yang ingin membuktikan kepada semua orang bahwa tidak semua anak bungsu hanya bisa dirumah saat nanti dewasa, tetapi anak bungsu tetap bias mengejar keinginannya , seperti anak sulung lainnya

“Kau anak paling kuat di keluarga ini, Amel. Itu benar sekali. Bukan kuat secara fisik, tapi kuat dari dalam. Kau adalah anak yang paling teguh hatinya, paling kokoh dengan pemahaman baik.”
bukan hanya anak bungsu saja yang bisa merasakan setelah membaca buku ini, ada hal yang sama-sama kamu alami seperti Amel. Contoh kecil: merasa tidak disayang keluarga. Atau Kakak-Kakak kamu menyebalkan, padahal sebenarnya tidak!membaca buku ini seolah belajar bagaimana memahami anak bungsu. Saya rasa, buku ini bisa dinikmati oleh semua umur: anak-anak, remaja, dewasa juga orang tua .
Buku ini merupakan buku pertama dari serial anak nusantara, recover dari buku berjudul Amelia. Secara cover, yang sekarang lebih fresh walaupun secara cerita tetap sama.  dengan judul berbeda, tidak sedikit pun menyisakan kebosanan saat membaca buku ini. Seru, terharu, terhibur sekaligus dapat banyak pelajaran berharga dari karakter-karakter hebat dalam pandangan saya, yang terdapat di buku ini.  ( terinsfirasi dari novel buku Amelia )  bernama lengkap Amelia dan biasa disapa Amel. Si bungsu ini memiliki tiga orang Kakak, yaitu: Kak Eli (Eliana), Kak Pukat dan Kak Burlian. .
Dalam keluarganya, Amelia dikenal sebagai ‘Si Anak Kuat.’ Bukan kuat karena otot, melainkan pemahaman terhadap nilai kehidupan dibanding Kakak-Kakaknya. Ia sangat peduli terhadap kepentingan keluarga, orang-orang yang disayanginya, juga orang lain.

Amelia ini bukan hanya anak yang kuat seperti yang selalu disebut bapaknya. Tetapi ia juga sekaligus memiliki sifat-sifat terbaik dari kakak-kakaknya. Amelia adalah anak yang pemberani seperti Eliana, si sulung. Ini terlihat ketika ia memberikan pendapat pada saat rapat kampung. Yang hadir di sana semuanya laki-laki dewasa, bukankah tindakan yang berani jika ia ikut melemparkan pendapat tanpa disuruh sebelumnya? Ia juga tidak takut pada Chuck Noris, anak laki-laki ternakal di kelasnya.

Amelia juga cerdas seperti Pukat, kakak laki-lakinya yang pertama. Amel -begitu ia biasa dipanggil, tidak bermasalah dengan pelajaran di kelas. Ia bahkan sering ditunjuk Pak Bin menjadi “guru” di kelasnya ketika Pak Bin harus ke kelas lain. Ia juga senang membantu Chuck Noris dalam pelajaran karena diminta Pak Bin. Amelia juga tak kalah spesial dari Burlian. Bagaimana segala pemikiran yang luar biasa ada di kepala anak sekecil Amel? Lihat saja pada proyek pembibitan bibit kopi, betapa Amel seperti seorang kepala desa yang mampu menggerakkan sebagian besar warga kampung.

Anak-anak Pak Syahdan dan Mamak Nur memang luar biasa semuanya. Semoga ini tidak hanya ada dalam cerita fiksi. Setengah saja dari total anak-anak Indonesia punya pemahaman sebaik mereka, negara ini pasti akan jadi lebih baik. Setidaknya generasi tersebut ketika gilirannya memimpin akan malu melakukan kecurangan dan berempati pada rakyat kecil.

Anak bungsu dari empat bersaudara itu memiliki karakter yang kuat. Bahkan orang dewasa pun dapat belajar dari sosok seorang Amelia. Sikap pantang menyerah yang ditunjukkan Amel membuat pembaca terkesan bila cerita tersebut benar-benar terjadi. Kekuatan dari novel ini adalah kehebatan penulis Tere Liye dalam menggambarkan tingkah laku, pemikiran, dan dialog anak-anak. Seperti novel-novel Tere Liye lainnya, Tere Liye selalu bisa memberikan pemahaman baru, tentunya dengan bahasa sederhana yang penuh makna. Secara keseluruhan gaya tulisan Tere Liye ini sangat sederhana, namun mampu memikat pembaca untuk masuk ke dalamnya. Anak Kuat juga dikemas dalam bahasa yang sederhana, latar cerita yang diambil juga asyik dan menarik. Di sepanjang cerita, Amelia digambarkan dengan konsisten. Banyak moral dan nilai yang bisa dijaring dari novel ini, bukan hanya moral untuk tetap menjadi seseorang yang kuat, namun lebih dari itu.  Dalam novel ini, moral-moral tentang cara berinteraksi dan bersosialisasi juga banyak diajarkan. Namun, dari sekian banyak hal yang di dapatkan dari cerita ini, saya melihat sebuah hal yang menarik, yaitu tokoh Paman Unus. Paman Unus adalah adik dari ibu Amelia. Dalam novel ini, Unus digambarkan dengan begitu menarik sehingga bisa saja hendak menghubungkannya dengan salah satu isu yang sekarang masih tenar, yaitu Daddy Issues.

Keunggulan novel

Alur ceritanya tidak mudah ditebak. Sehingga membuat semakin penasaran untuk terus membacanya.disetiap halamannya ada dialog-dialog yang yang sangat berkesan,sangat tertegun dan meninggalkan kesan yang baik.

Tere Liye memakai kata-kata yang sederhana penuh makna yang mampu mengunggah emosi sehingga membuatnya seperti bisa merasakan langsung apa yang ada di novel tersebut.

Dari novel ini  mengajarkan  bahwa segala sesuatu harus dilakukan dengan kerja keras dan pantang menyerah dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Di novel ini juga ditanamkan betapa pentingnya pendidikan bagi semua orang. Pendidikan lah yang mampu membuat kita maju.Sedari kecil kita itu harus benar-benar menanamkan nilai-nilai Pendidikan tersebut.

Dan tentunya akhir cerita dari buku tersebut itu sangat bagus sekali membawa energi positif terhadap para pembacanya, yang membuat jadi panutan bagi siapa saja yang membacanya

kekurangan novel ini Kekurangannya ada pada kelebihan Amelia dalam cara berpikir dan berbicara (terutama ketika ia menasihati Chuck Noris di depan ayahnya) yang kurang sepadan dengan psikologis usianya yang notabene masih kanak-kanak

Karakter Amelia digambarkan sangat dewasa sekali dalam hal pemikiran diusianya yang masih kecil, sehingga sifat kekanak-kanakannya tidak ada, keluguan dan kepolosan yang ada pada diri anak-anak itu tidak terlihat pada sosok amelia, karena pada dasarnya anak itu tumbuh bertahap berdasarkan psikologisnya

Oleh: Tati herawati