Nawaitu Cinta
RESENSI BUKU
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Nawaitu Cinta
Penulis : Natta Reza
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, April 2021
Jumlah Halaman : 117 halaman
ISBN : 978-602-6714-69-5
Penerbit : Falcon Publishing
Harga Buku : Rp. 62.000
SINOPSIS BUKU
Buku ini berisi kumpulan tulisan curahan hati seorang Natta Reza yang merupakan seorang penulis buku dan juga influencer serta penyanyi yang sudah merilis lagu berjudul “Percaya Aku”. Dalam buku ini Natta Reza menceritakan tentang perjalanan hidup dari pernikahannya dengan Wardah Maulina (sang istri, yang dikenal dengan panggilan Wawa). Salah satu tujuan dibuatnya buku ini adalah memberikan sedikit gambaran tentang makna pernikahan yang sesungguhnya, karena menikah bukan hanya untuk melegalkan sebuah hubungan atau mengubah status dari single menjadi doubel. Tapi juga menyatukan dua insan dengan segala perbedaannya. Natta Reza mencurahkan isi hati dan pengalamannya dalam memaknai pernikahan dan cinta seutuhnya.
Natta Reza dan istrinya menjalani perkenalan yang sangat singkat. Mereka memutuskan akan menikah setelah bertemu dalam hitungan jam. Pekerjaan Natta Reza sebelum menikah hanyalah seorang pengamen jalanan di Ibukota. Namun, Natta berani meminta Wardah menikah dengannya karena keyakinan bahwa ia bisa membawa hidup mereka menjadi lebih sempurna.
Setelah menikah, Natta dan Wardah tinggal di Bandung bermodalkan uang yang pas-pasan. Mereka mengontrak sepetak kosan yang bisa digunakan berdua. Sayangnya, demi menyambung hidup yang lebih baik, Natta Reza harus memutuskan untuk kembali mengamen di Jakarta karena pendapatannya lebih menjanjikan, dibanding mengamen di Bandung, tempat Wardah berkuliah.
Salah satu ujian dalam pernikahan Natta Reza dan Wardah adalah mereka ingin sekalli memiliki momongan. Saat menulis buku ini, Natta dan Wardah sedang berjuang mengupayakan kehamilannya dengan menjalani program hamil. Meski sempat hamil dan keguguran, Wardah masih terus berjuang hingga berita hamil berikutnya pun didapat.
Saat menanti kabar kehamilan itu, beberapa kali Wardah pesimis dengan keadaannya. Ia tidak yakin bahwa ia bisa hamil. Karena itu, ia pun menawarkan pada suaminya untuk poligami. Hal ini langsung ditentang oleh Natta, karena pilihan itu justru akan melukai hatinya dan Wardah. Ketika Wardah terus mendesak Natta untuk menikah lagi, Natta berusaha meyakinkan Wardah bahwa ia percaya suatu saat Tuhan pasti akan memberinya kepercayaan untuk memiliki anak dari Rahim Wardah. Sebuah kepercayaan yang ia tuangkan dalam sebuah lagu untuk istri tercintanya. Lagu yang berjudul “Percaya Aku” itu ditujukan untuk Wardah agar istrinya bisa tetap semangat meskipun saat itu mereka masih berusaha untuk memiliki momongan.
Ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari pernikahan Natta Reza dan Wardah Maulina, yaitu:
- Menikah muda bukan berarti tidak memiliki ilmu
- Saling percaya dan kompromi dengan karakter masing-masing
- Berjuang untuk menjadi mapan bersama-sama
- Menjadi imam terbaik dengan selalu upgrade ilmu
- Mengalah untuk menyenangkan istri
KELEBIHAN BUKU
Dalam buku Nawaitu Cinta ini banyak sekali pesan positif dan ada beberapa quotes cinta atau kata motivasi yang sangat bagus dan bisa menjadi renungan untuk para pembaca. Dalam buku ini juga terdapat banyak hal yang bisa dijadikan pembelajaran dalam hidup ini, bukan hanya tentang menjalani pernikahan tapi semua hal.
Beberapa quotes yangn terdapat dalam buku Nawaitu Cinta:
“Bersamamu adalah kesempurnaan yang tidak bisa aku jelaskan secara sempurna” (halaman 6)
“Jangan-jangan bukan karena Allah yang tidak mau mengabulkan keinginan serta permohonanku, tapi karena aku yang kurang serius dan berusaha meminta kepada-Nya.” (halaman 11)
“Salah satu harta yang paling berharga adalah ketika Allah menutup aib-aib kita. Hari ini dia, bukan tidak mungkin besok giliran kita. Karena itu, janganlah pernah menghakimi siapapun karena aibnya.” (halaman 40)
“Pernikahan itu nukan hanya sekadar menyempurnakan status. Tetapi menyempurnakan ibadah kepada Allah SWT.” (halaman 63)
“Bersyukur adalah jalan terbaik untuk menemukan ruang kebahagiaan.” (halaman 74)
KEKURANGAN BUKU
Yang kurang pada buku ini adalah pada bagian tulisan bersambung yang ukuran hurufnya terlalu kecil sehingga ada sedikit kesulitan untuk membacanya.
Dwi Handayani