Sebuah Sekuel 5 CM: Aku, Kamu, Samudera, dan Bintang-Bintang

RESENSI NOVEL

Identitas Buku

 

Judul: Sebuah Sekuel 5 CM: Aku, Kamu, Samudera, dan Bintang-Bintang

Pengarang: Donny Dhirgantoro

Penerbit: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Tahun terbit: 2020

Cetakan ke:

Tebal Halaman: 498 halaman

 

Sinopsis

Novel ini menceritakan tentang perjalanan persahabatan antara Genta, Ian, Zafran, Arial dan Riani setelah mendaki Mahameru. Di tengah quarter-life crysis yang dirasakan oleh masing-masing tokoh, setelah ini akan bekerja di mana? Bagaimana kehidupan percintaan dari masing-masing tokoh? Buku ini menceritakan perjalanan yang dihadapi oleh masing-masing tokoh dalam menghadapi quarter-life crysis yang dihadapi.

setelah perjalanan Mahameru, masing-masing tokoh menjalani kehidupan perkerjaannya. Dengan perasaan Genta yang tak tebalaskan oleh Riani, dan secara mengejutkan ternyata Zafran memiliki secercah harapan untuk dapat bersama Riani karena Riani ternyata menyukai Zafran. Ditengah kesibukan masing-masing sahabat ini terdapat keresahan yang mereka rasakan, ternyata Ian harus S2 ke Menchester dan Riani diharuskan ke Amerika untuk urusan pekerjaan.

Namun, Ian memutuskan untuk tidak berangkat ke Manchester karena papa Ian meninggal. Dan Ian menjadi seseorang yang seperti kehilangan arah dan selalu menolak untuk bertemu dengan teman-teman yang lain. Hingga suatu ketika, Genta dan Zafran kembali menemukan ide untuk melakukan trip dengan teman-temannya untuk memperingati 17 Agustus di sebuah tempat indah di Indonesia. Sepulang Riani dari Amerika, akhirnya keenam sahabat ini melakukan overland dengan mobil kesayangan Ian, Happy. Yang tahu tujuannya hanya Genta seorang, mereka akan ke mana. Mereka secara bergantian menyetir mobil dan hanya diberikan titik tujuan dari satu daerah ke daerah lain. dan mereka selalu mampir ke tempat-tempat ini di Pulau Jawa seperti Spot Riyadi di Yogyakarta, PLTU Paiton, Taman Nasional Baluran, dan akhirnya mereka menyebrang ke Pulau Bali melalui Pelabuhan Ketapang.

Sesampainya di Pulau Bali, ternyata tujuan akhir mereka bukanlah Pulau Bali melainkan melaju ke Pulau Lombok. Di Lombok mereka menikmati pantai-pantai Lombok yang jarang sekali orang berkunjung. Seakan-akan hanya mereka yang ada di pantai tersebut. Pada malam 16 Agustus mereka sampailah di Pantai Tangsi untuk bermalam sebelum mereka mengibarkan bendera di Pulau Kenawa keesokan paginya. Pagi indah di Pantai Tangsi dengan hamparan pasir pink yang mereka lihat disepanjang pantai tersebut. Menghantarkan mereka pergi untuk ke Pulau Kenawa, sesampainya di Pulau Kenawa yang tak berpenghuni mereka mengibarkan bendera merah putih untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Namun, ternyata banyak dari nelayan dan penduduk di sekitar Pulau Kenawa ikut dalam pengibaran bendera merah putih itu. Mereka memutuskan untuk bermalam di Pulau Kenawa dan melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta keesokan harinya.

KELEBIHAN BUKU:

  • Cerita sangat menarik dan relate dengan fenomena quarter-life crysis yang cukup banyak dirasakan oleh beberapa orang
  • Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dimengerti
  • Dalam cerita juga diceritakan juga keindahan-keindahan tempat yang dimiliki oleh Indonesia serta memberikan pesan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme

KEKURANGAN BUKU:

  • Akhir cerita dari masing-masing tokoh diceritakan pda bagian akhir novel, namun untuk akhir cerita dari Genta tidak terlalu jelas apa yang akan Genta putuskan setelah tahu akhirnya Zafran dan Riani bersama