Didi Kempot ; The God Fathers Of Broken Heart
Nama : ALYA DWISTI HANIFAH
Kelas : XII IPA 3
Absen : 04
Resensi Buku “DIDI KEMPOT”
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Didi Kempot ; The God Fathers Of Broken Heart
Pengarang Buku : Anom Whani Wicaksana
Penerbit Buku : Cemerlang Publishing C-Klik Media
Tahun Terbit : 2020
Kota Terbit : Yogyakarta
Tebal Halaman: 172 Halaman
Harga Buku : Rp.55.000
SINOPSIS BUKU
Buku biografi ini menceritakan tentang seorang maestro campursari atau bisa disebut dengan Didik Prasetyo / Didi Kempot dan banyak orang menyebutnya dengan The Godfather of Broken Heart. Sebagian lainnya memanggilnya dengan sebutan lord Didi, masyarakat menyebutnya sebagai Bapak patah hati.
mengisahkan proses seorang Didi Kempot yang tidak langsung menjadi penyanyi terkenal dan populer. kejayaannya ia mulai dari bawah dengan semangat yang sangat tinggi. Dimulai ia hanya sebatas pengamen trotoar di solo. Hingga saat ini kariernya menuai kesuksesan sebagai musisi. Ia di idolakan oleh berbagai kalangan. Berkat kegigihannya dalam bermusik dan menciptakan lagu, Didi Kempot mampu menembus perusahaan rekaman. Ia banyak merilis lagu serta album, hingga namanya melambung di masyarakat.
Dipuncak kariernya takdir berkata lain, Didi Kempot menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 5 Mei 2020. Kepergiannya menjadi duka terdalam bagi keluarga dan para penggemar. Jalan hidup seorang Didi Kempot bisa di jadikan contoh bahwa mimpi bisa diraih jika kita melakukan suatu perjuangan, keyakinan serta keberuntungan. Masyarakat tidak akan melupakan sosok Didi Kempot dan karya-karyanya. Selamat tinggal Lord Didi.
KELEBIHAN BUKU
Novel ini sangat menginspirasi pembaca agar tidak mudah menyerah, menambah semangat/gairah masyarakat dalam mengejar sesuatu, menambah wawasan pembaca mengenai musik campursari dan alur cerita mudah dipahami, banyak mencantumkan karya Didi Kempot serta menggunakan beberapa kalimat bahasa Jawa yang sudah di terjemahkan ke dalam bahasa indonesia.
KEKURANGAN BUKU
Novel ini sudah cukup bagus dan lengkap. Disayangkan, visualisasi dalam novel terlalu monoton dan tidak berwarna sehingga dapat membuat pembaca lebih mudah bosan