RESENSI BUKU MAKHLUK TUHAN PALING SENSI – TATI HERAWATI
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Makhluk Tuhan Paling Sensi Genre : Fiksi/Puitis
Penulis : Suci Syahira Fauzi Halaman : 146 halaman
Penerbit : Mediakita ISBN : 9789797948412
Tahun Terbit : September 2025 Harga Buku : Rp. 72.000,-
Bahasa : Indonesia
SINOPSIS
Buku Makhluk Tuhan Paling Sensi karya Suci Syahira fauzi buku yang mengangkat persoalan-persoalan sensitif yang sering dianggap rahasia, disampaikan lewat tulisan yang berani dan penuh simbolisme. Penulis menyajikan kisah dan refleksi tentang identitas perempuan dan spiritualitas dengan cara yang berbeda dari karya sastra pada umumnya. Buku ini menyajikan kumpulan tulisan yang bersifat sangat peka terhadap kehidupan mengambil sudut pandang yang “sensi” atau sensitif terhadap pengalaman manusia, emosi, kehilangan, kebingungan, serta pencarian makna dalam hidup. Buku ini merupakan kumpulan puisi, prosa pendek, kutipan, dan percakapan dengan tema yang eksentrik dan tabu, khususnya tentang eksistensi perempuan dan hubungan dengan Tuhan. Gaya bahasa yang berani dan konsep pembacaan yang tidak biasa menjadikan buku ini unik dan menarik untuk dibaca.
UNSUR INTRINSIK
- TEMA:
Menceritakan hal eksentrik dan tabu yang berkaitan dengan eksistensi perempuan dan hubungan dengan Tuhan. Tema ini sangat kuat dan menjadi dasar dari setiap tulisan dalam buku. Kepekaan terhadap perasaan dan kehidupan.
Melalui tulisan-tulisannya, penulis menggambarkan betapa pentingnya menjadi manusia yang “sensi” peka terhadap luka, cinta, kehilangan, dan hubungan dengan Tuhan maupun sesama.
- LATAR:
Dalam kumpulan puisi, prosa pendek, dan percakapan, tokoh yang muncul lebih bersifat representasi abstrak, mengacu pada perempuan dan relasi spiritual dengan Tuhan, bukan tokoh naratif yang konkret.
- ALUR:
Alur buku ini adalah alur tematik yang menghubungkan tulisan-tulisan secara konseptual dalam lingkup isu-isu sensitif tentang perempuan dan Tuhan, bukan alur cerita linear biasa. Oleh karena itu, alur buku ini lebih terasa sebagai perjalanan batin dan intelektual daripada cerita dengan awal, tengah, dan akhir yang jelas.
- SUDUT PANDANG:
Cerita ini berpusat dengan sudut pandang yang digunakan cenderung subjektif dan personal, menggambarkan pengalaman dan eksplorasi batin penulis yang berani mengupas isu sensitif.
- GAYA BAHASA:
Gaya bahasa dalam Buku “Makhluk Tuhan Paling Sensi” karya Suci Syafira Fauzi dikatakan sebagai buku yang berani, eksentrik, dan penuh simbolisme, dengan penggunaan kata-kata yang tidak biasa dan pilihan pembacaan yang berbeda (bisa dibaca dari belakang/kanan), banyak metafora, diksi yang indah, dan kalimat reflektif. Penulis menulis seolah sedang berbicara dengan dirinya sendiri atau pembaca secara intim.
- AMANAT:
Buku ini berupa ajakan untuk terbuka dalam membicarakan isu tabu, refleksi terhadap identitas perempuan, serta hubungan spiritual yang mendalam. Menjadi sensitif bukanlah kelemahan, melainkan tanda bahwa kita masih hidup dan mampu merasakan.
Setiap rasa, baik sedih maupun bahagia, adalah bagian dari perjalanan spiritual manusia. Peka terhadap diri sendiri dan sekitar membantu kita memahami arti hidup yang sebenarnya. Jangan takut untuk merasa sebab dari rasa itulah lahir pemahaman dan kedewasaan.
UNSUR EKSTRINSIK
- NILAI KEHIDUPAN:
Nilai Moral : Mengajarkan pembaca untuk jujur terhadap perasaan sendiri dan tidak menekan emosi, mengingatkan bahwa setiap pengalaman hidup, baik menyakitkan maupun indah, memiliki makna, mengajarkan pentingnya menerima kekurangan diri dan orang lain, menyampaikan pesan bahwa menjadi sensitif bukan berarti lemah, tapi justru manusiawi.
Nilai Sosial : Menggambarkan bagaimana hubungan antar manusia sering diwarnai salah paham, luka, dan cinta yang tidak selalu sempurna. Mengajak pembaca untuk lebih empati dan memahami perasaan orang lain. Menunjukkan bahwa dalam kehidupan sosial, setiap orang punya pergulatan batin yang tidak selalu terlihat.
- BIODATA PENULIS:
Nama: Suci Syahira Fauzi
Asal: Gadis desa dari Bogor
Profil Singkat: Suci Syahira Fauzi dikenal sebagai penulis yang mencintai kata-kata dan hampir menyembahnya. Ia tumbuh dengan latar belakang keluarga yang mengajarkan nilai halal dan haram. Meskipun nilainya dua pada ujian Matematika, ia cukup percaya diri dan menggemari barang-barang tua yang mungkin mencerminkan jiwa dan kepribadiannya. Ia adalah penghayat puisi yang banyak menebar karya puisinya yang eksentrik.
Buku Debut “Makhluk Tuhan Paling Sensi” adalah buku debutnya bersama penerbit Mediakita, yang berisi kumpulan tulisan berupa puisi, prosa pendek, kutipan, dan percakapan dengan tema eksistensi perempuan dan ketuhanan.
- KEKURANGAN NOVEL:
Buku ini berfokus alur yang tidak beraturan (non-linier), bahasanya cukup berat dan simbolik, tidak memiliki tokoh dan konflik jelas, suasana cenderung melankolis, pesan yang berulang, Meski memiliki kekurangan dalam struktur dan gaya penulisan yang berat, Makhluk Tuhan Paling Sensi tetap menarik karena kejujuran emosinya. Buku ini lebih cocok untuk pembaca yang menikmati karya sastra puitis dan reflektif, bukan yang mencari hiburan ringan.
- KELEBIHAN NOVEL:
Buku ini berisi gaya bahasa yang puitis dan menyentuh, tema yang dekat dengan kehidupan, makna yang dalam dan reflektif, membangkitkan empati dan kesadaran emosional, desain dan format buku yang ringan, kelebihan utama Makhluk Tuhan Paling Sensi terletak pada kedalaman makna, kejujuran emosional, dan gaya bahasa yang lembut namun kuat. Buku ini cocok untuk pembaca yang menyukai karya reflektif dan ingin menemukan ketenangan dalam kepekaan.
KESIMPULAN
Dalam buku ini meskipun beberapa bagian terasa berat dan tidak memiliki alur cerita yang jelas, buku ini tetap memberikan kesan mendalam bagi pembaca yang mencari makna hidup dan ketenangan batin. Secara keseluruhan, Makhluk Tuhan Paling Sensi merupakan karya sastra modern yang mengajarkan nilai empati, refleksi diri, dan penerimaan terhadap emosi manusia.