Tapak Jejak
RESENSI BUKU
Judul : Tapak Jejak
Penulis : Fiersa Besari
Penerbit : Mediakita
Tahun Penerbit : 17 Agustus 2019, ISBN 978 979 794 568 2
Tebal Buku : 316 halaman
Harga : Rp.93.500
Dalam buku ini, Fiersa Besari menceritakan tentang silsilah keluarganya, mulai dari Ibu, Ayah, Adik serta menceritakan tentang masa lalu dirinya sendiri. Kisah yang berawal dari niat dan tujuan yang berbeda, Bung dan 2 sahabatnya yakni Anisa dan Andini atau yang akrab disapa Prem dan Baduy memulai perjalanan menyusuri Indonesia. Sebelumnya, Bung sudah lebih dulu menceritakan kisah petualangannya bersama Prem dan Baduy dalam buku Arah Langkah yang terbit pada tahun 2018 dan pada buku Tapak Jejak ini menjadi sekuel lanjutan cerita dari buku Arah Langkah.
Dalam buku Tapak Jejak, Bung melanjutkan cerita perjalanannya, yang pada akhirnya harus seorang diri menjejaki perjalanan hingga ke Indonesia Timur setelah Prem dan Baduy memilih pulang untuk kembali pada rutinitas masing-masing dan tidak melanjutkan perjalanan bersama Bung.
Kisah-kisah Bung dalam menyusuri Indonesia terbilang sangat menarik, dalam perjalanannya Bung bercerita bahwa ia bertemu banyak sahabat baru disetiap tempat yang ia singgahi dan mereka berasal dari berbagai kalangan. Ada Sarah, Novi, Agu, Desi, yang bekerja di civitas akademik Universitas Papua, para anggota komunitas pencinta alam di daerah yang didatangi Bung, Irfan yang gigih dari Banda Neira dan masih banyak lagi sahabat lainnya.
Disetiap tempat yang berbeda pasti memiliki keindahan alam, budaya, tradisi, hingga cerita daerah yang berbeda-beda, hal demikian pun tidak luput untuk diceritakan oleh Bung dalam buku Tapak Jejak.
Dalam perjalanannya pula, Bung akhirnya sampai hingga perbatasan Indonesia-Papua Nugini berkat keberanian dan ketekunannya. Beliau juga sampai memotong habis rambut panjangnya ketika sampai di Raja Ampat, Papua untuk memenuhi salah satu nazarnya.
Dalam buku ini pun, kita dapat mengenal Bung dan kisah lamanya. Karena ada bagian dalam buku yang diberi nama Kepingan Ingatan disetiap sub bagian cerita. Ada 7 kepingan ingatan yang berisi cerita-cerita metamorfosis Bung. Dari ia kecil, masa Sekolah Menengah Pertama (SMP), masa Sekolah Menengah Atas (SMA), masa kuliah, hingga melakukan perjalanan panjangnya selama 7 bulan menyusuri Indonesia lalu kembali menemukan makna pulang dan rumah.
Masih sama dengan buku-buku karya Bung sebelumnya, dalam buku ‘Tapak Jejak’ juga berisi pesan-pesan humanisme dalam setiap sub judul cerita, seperti
“Kita merasa sendirian karena kita yang memilih untuk sendirian” Bagian Derana
“Menangis enggak menandakan kamu lemah, selama kamu tahu cara untuk bangkit lagi” Bagian Derana
“Kekuatan Tuhan memang misterius. Tepat saat aku gundah, Dia mengutus seseorang yang memberikan jawaban ke mana kaki ini harus melnjutkan arah” Bagian Kaul
“Kamu boleh ngelawan siapa pun di dunia ini, tapi jangan pernah sekalipun ngelawan perempuan yang sudah melahirkan kamu” Bagian Kaul
”Mencintai alam bukan hanya soal pergi bertualang. Bukan hanya soal menginjakan kaki digunung tertinggi atau melihat keindahan laut terdalam. Mencintai alam bisa dimulai dari hal terkecil. Dari melakukan kerja bakti, menanam pohon, bahkan dengan tidak membuang sampah sembarangan” Bagian Resistan
“Teruslah bertualang, sahabatku, jelajahi seluruh penjuru negeri ini. Lukislah cahaya terindahmu di setiap lubuk hati sahabat lain yang akan kau temui nantinya. Aku juga akan belajar mencintai negeri ini dengan cara yang sederhana, mencintai sesama anak bangsa” Bagian Resistan
“Ada kalanya kita harus berhenti berlari, menerima kenyataan, lalu pulang untuk melanjutkan hidup” Bagian Banda
“Apa yang menurutku benar, belum tentu benar menurut orang lain. Bukankah setiap orang punya alasannya sendiri?” Bagian Banda
“Kurasa, inilah yang dimaksud dengan iklhas. Ketika kita tidak lagi memaksa melupakan, ketika mengingat tidak lagi menyakitkan” Bagian Janabijana
Dari buku ini kita dapat mengetahui bagaimana kisah perjalanan dari sih penulis yaitu Fiersa Besari dengan petualangan di kehidupan alam yang ia jejaki.
Kelebihan novel ini
- Dalam buku ini dilengkapi berbagai foto dokumentasi dan buku ini benar-benar dapat membawa pembaca kepada dunia yang benar-benar di jelajahi Fiersa Basari, bagaimana indahnya berpetualang di alam Indonesia.
- Buku ini tidak hanya menjabarkan tentang pengalaman dari Fiersa Basari saja, buku ini juga menambahkan pengetahuan beberapa bahasa seperti :
DERANA = Tahan dan tabah menderita sesuatu (tidak lekas patah hati, putus asa, dan sebagainya)
KAUL = Niat yang diucapkan sebagai janji untuk melakukan sesuatu jika permintaannya dikabulkan (nazar)
Kekurangan novel
Dalam buku tapak jejak ini karya dari Fiersa Besari memiliki sebuah kekurangan yang tentunya pasti ada dalam sebuah karya tulis. Saya rasa kekurangan yang ada pada novel karya tulis ini terlalu mudah ditebak alur ceritanya. Mungkin karena memang novel ini diangkat dari kisah pribadi penulis juga notabenenya harus ditulis secara nyata.
Resentator : Muhamad Maulana Ilham