RESENSI BUKU MENEMUKAN KEHIDUPAN YANG HILANG

RESENSI BUKU MENEMUKAN KEHIDUPAN YANG HILANG

Identitas Buku

Judul : Menemukan Kehidupan Yang Hilang

Penulis : Ustadz Farid Okbah

Editor : Tim Aqwam

Penerbit : AQWAM MEDIA PROFETIKA, Kartasura, Solo

Cetakan : Pertama, September, 2020

ISBN : 978-979-039-764-4

Tebal Halaman : 160 halaman , 20,5 cm

Harga Buku : Rp. 75.000

Peresensi : Agus Hermawan, M.Pd.I

Tentang Penulis :

Ustadz Farid Okbah, merupakan salah satu ustadz yang aktif dalam organisasi keagamaan dan kerap berdakwah di berbagai tempat. Pria kelahiran 5 mei 1963 di Bangil ini menjadi salah satu pendiri Majlis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) serta Ketua Dewan Pengurus Yayasan Al Islam.

Sinopsis Buku :

Buku Menemukan Kehidupan Yang Hilang ini merupakan kumpulan tulisan lepas di media sosial yang mulai ditulis menjelang bulan Ramadhan. Diterbitkan setelah mendapat respons yang luar biasa dari berbagai kalangan, dari kalangan awam hingga akademisi.

Buku ini memang ditujukan oleh Ustadz Farid bagi khalayak luas dan bukan hanya komunitas pengajian. Di dalamnya berisi petuah-petuah bijak dan petunjuk yang berasal dari khawatir (lintasan pemikiran) renungan beliau.

Penulis sengaja memilh judul tersebut setelah menyaksikan kekosongan jiwa yang banyak dialami oleh manusia pada zaman modern. Manusia mengalami kemajuan luar biasa dari sisi material, namun mengalami kegersangan dari aspek spiritual.

Penulis memfokuskan isi buku pada dua tema, hubungan vertikal dengan Allah dan hubungan horizontal sesama manusia. Pada dua persoalan di atas, insan zaman now mengalami krisis akibat jauhnya mereka dari Allah dan individualistisme.

Dalam hubungan vertikal, penulis menjelaskan bagaimana cara menauhidkan Allah, mencintai, takut dan berharap kepada Allah. Penulis menjelaskan ada sepuluh tanda cinta kepada Allah, yaitu:

Membaca Alquran dan menadaburinya

Beribadah kepada Allah dengan menjalankan yang sunnah-sunnah setelah yang wajib

Berzikir kepada Allah dalam semua keadaan, dengan qalbu, lisan dan amal

Mendahulukan kehendak Allah daripada kehendak hawa nafsunya ketika bergejolak

Menguasai Al Asmaa Al Husnaa dan Sifat-sifat Mulia-Nya

Mensyukuri atas segala nikmat dan karunia Allah lahir dan batin

Qolbunya tunduk kepada Allah

Bertahajjjud ketika malam, bermunajat, membaca Alquran, dan ditutup dengan banyak tobat dan isrtighfar sebelum subuh

Bergaul dengan orang-orang soleh dan menggali ilmu mereka

Mengawal qolbunya agar tidak terhalang dengan Allah

Ustadz Farid Okbah mengajak pembaca untuk kembali merenungi hakikat kehidupan di dunia dan Tauhid sebagai tujuan penciptaan manusia. Kemudian beliau mengajak pembaca untuk mengulas kembali amal-amal hati yang menjadi rukun ibadah. Selanjutnya beliau mengajak pembaca untuk menghayati kembali fondasi akidah yang merupakan rukun islam, yaitu dua kalimat syahadat.

Penulis juga menguraikan bagaimana ilmu syar’i menjadi solusi aplikatif untuk mengatasi persoalan dalam dua dimensi tersebut. Ilmu syar’i merupakan bekal dari Allah Ta’ala yang diberikan kepada para nabi dan rasul dan terwariskan kepada kaum Muslimin. Penulispun mengajak pembaca untuk meningkatkan kualitas amal terutama ibadah yang menjadi rutinitas harian, yaitu thaharah, shalat, dan membaca Alquran sebagai zikir yang paling utama.

Diantara tema tulisan ustadz Farid Okbah dalam buku ini adalah tentang bagaimana nikmatnya jika sebuah keluarga bisa masuk surga bersama-sama. Keluarga yang dibangun dan dibina dengan nilai-nilai Keislaman dan Keimanan, juga dengan badah yang istiqmah. Beliau menuliskan : Ayo para keluarga beriman berpacu menjadi keluarga calon ahli surga !

Keluarga yang istiomah di atas kebenaran, pemaaf satu sama lain, saling menghormati, penuh kasih sayang, dalam ilmu agamanya, suka beribadah, dermawan, berprestasi secara duniawi, menjadi teladan bagi keluarga yang lain.

 

Kelebihan dan Kelemahan Buku

Kelebihan Buku : Mengulas dengan sangat rinci dan jelas bab maupun sub bab yang terdapat pada setiap tema. Penulis menyertai dalil dari Alquran maupun Hadits dalam pemaparan bukunya.

Kekurangan Buku :

Isi buku ini menurut resentator sudah sangat bagus, namun alangkah lebih bagus lagi jika ditambahkan penjelasan tafsir dari para ulama mufassir dari ayat-ayat Alquran yang dicantumkan pada tema-tema tertentu.

 

Resentator:

Agus Hermawan