Istikamah itu berat, yang ringan istirahat

Mengingat Dosa, Menakar Takwa

Judul                     : Istikamah itu berat, yang ringan istirahat
Pengarang          : Haidar Mustafa
Penerbit              : C-Klik Media
Tebal Buku          : 272 halaman
Cetakan               : Cetakan Pertama tahun 2022

Intisari Karya

Pada dasarnya manusia dilahirkan dalam keadaan beriman kepada Allah. Keberadaan manusia diduniapun tidak lain adalah untuk beribadah kepada Alloh. Beribadah kepada Alloh adalah bukan perkara mudah, karena godaan senantiasa datang silih berganti sesuai dengan janjinya Iblis kepada Alloh sang pencipta. Untuk menjadi manusia yang bertakqwa tentulah harus menjalani ibadah dengan baik dan secara kontinyu.

Tolak ukur dari keberhasilan suatu ibadah dapat kita lihat dari kemampuan seorang hamba untuk menjaga ritme ibadahnya yang sering kita kenal dengan istilah istiqomah. Istiqomah sendiri memiliki makna lurus, tegak atau dalam bahasa bakunya adalah konsisten. Konsistensi ibadah dalam segala aspek menuntut kita dalam bersungguh-sungguh dalam ibadah. Baik ibadah kepada Alloh secara djohir maupun batin.

Memahami pengertian istiqomah, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa istiqomah adalah bukan perkara yang mudah. Istiqomah adalah perwujudan dari keimanan sejati dari seorang hamba yang senantiasa berharap ridho Alloh SWT.

Kelebihan Buku

Dalam menjabarkan pemahaman istiqomah dalam ibadah, penulis menggunakan Bahasa yang mudah dipahami dan menjelaskan secara rinci bahwa istiqomah dalam beribadah tidak hanya dalam bentuk ibadah secara vertikal, anatara seorang hamba dengan pencipta melainkan jga ibadah secara horisontal antar sesama hamba.

Kekurangan Buku

Buku ini seharusnya menjelaskan secara detail konsep istiqomah terl;ebih dahulu, kemudian membahas ibadah-ibadah keseharian yang menutut kita senantiasa istiqomah.

Kesimpulan

Menjadi seorang hamba yang bertaqwa adalah sebuah pencapaian tertinggi dalam tingkat keimanan manusia. Bukan hanya mampu diucap oleh lisan, bukan pula hanya dibenarkan oleh hati, tapi semua ucapan, keyakinan hati harus tergambar jelas dalam aktifitas ibadah yang kita lakukan. Ibadah yang kita lakukan atas dasar ucapan dan keyakinan pun hendaknya dilakukan secara terus menerus dengan kata lain Istiqomah.

Untuk itu marilah kita senantiasa memohon kepada Alloh SWT, agar dijadikan seorang hamba yang istiqomah dalam menjalankan ibadah sehingga kita digolongkan orang-orang yang beruntung.