JALAN TERJAL

RESENSI BUKU

  1. Identitas buku

 

  1. Judul : JALAN TERJAL
  2. Pengarang : Adi Sys
  3. Cetakan ke-1 : April 2023
  4. Penerbit : WT.Publishing
  5. Tebal : 114 halaman

 

  1. Sinopsis Buku

Novel “Jalan Terjal” merupakan sebuah bacaan yang terinspirasi dari kisah perjalanan hidup seseorang yakni Subakti. Subakti merupakan anak seorang petani kecil yang tidak punya tahan garapan sendiri sangat mustahil bisa mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Namun gigihnya seorang Subakti yang memang secara kemampuan mempunyai kecerdasan di atas rata-rata membuat sesuatu yang mustahil menjadi suatu kenyataan.

Subakti yang miskin bermetamorfosis menjadi orang terpandang jelas akibat tempaan proses dan karena ada  campur tangan Tuhan. Di dalam prosesnya  ada peran pak Guru Kasno yang menggalang warga untuk mendirikan sebuah sekolah di Umbul tempat tinggal Subakti sekaligus menjadi kepala sekolahnya. Selanjutnya  ada peran dari mbah Warso yang mempersilahkan rumahnya untuk menjadi tempat belajar mengajar juga ada peran warga lain yang rela menggergaji kayu untuk membuat bangku dan meja belajar.

Tokoh Subakti menjadi salah satu tokoh utama yang proses hidupnya sangat fenomenal dikalangan masyarakat sekelilingnya. Lima puluh tahun lalu tidak ada yang menyangka kalau Subakti akan melesat melampaui zamannya. Betapa tidak lokasi tempat tinggal Subakti kecil yang jauh dari dari sekolah dan jauh dari perkampungan butuh waktu 2,5-3 jam berjalan kaki untuk sampai di sana. Akan tetapi kerasnya kehidupan dan berbagai rintangan yang ada tak menyurutkan niat seorang Subakti untuk terus berusaha bisa mengenyam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Akhirnya Subakti kecil yang proses kehidupannya penuh perjuangan sekarang adalah seorang Professor dan menjadi Dosen di Sebuah Universitas ternama di Bandar Lampung.

 

  1. Kelebihan Buku
  • Bahasa yang digunakan mudah dipahami
  • Berisi banyak motivasi kehidupan

 

  1. Kelemahan Buku
  • Alur cerita maju mundur membuat pembaca kurang cepat memahami isi buku

 

 

 

Oleh : Ririh Rohmatun