Manusia Dan Alam Semesta Konsepsi Sains Dan Islam

IDENTITAS BUKU

  1. Judul : Manusia Dan Alam Semesta Konsepsi Sains Dan Islam
  2. Pengarang         : Bayong Tjasyono HK.
  3. Penerbit             : Penerbit ITB
  4. Cetakan             : Cetakan Pertama , Januari 2012
  5. ISBN                 : 978-602-9056-37-2
  6. Tebal halaman : 115 halaman
  7. Harga buku : Rp 15.000,-

 

BIOGRAFI PENULIS

Latar belakang penulis adalah ilmuwan sains atmosfer, Professor of Physical Meteorology (Guru Besar Meteorologi Fisis), Institut Teknologi Bandung (ITB). Setelah Purnabakti Guru Besar – ITB , tanggal 1 September 2008, diangkat sebagai Dosen Luar Biasa dengan Jabatan Guru Besar di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) – ITB, Bandung. Dosen Luar Biasa Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung dan Dosen Institut Sains dan Teknologi Al Kamal (ISTA), Jakarta

 

RESENSI BUKU

Buku ini membahas tentang alam semesta yang ditinjau dari sains dan ayat-ayat Al-Qur’an. Ilmu dapat dibagi menjadi ilmu tanziliyah yaitu ilmu yang dikembangkan akal manusia yang terkait dengan nilai-nilai agama yang  diturunkan Allah dal Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW, dan ilmu kauniyah yaitu ilmu yang dikembangkan akal manusia berdasarkan interaksinya dengan alam semesta.

Belajar sains (ilmu pengetahuan) harus mulai dengan tidak percaya sebelum ada bukti empiris baik melalui pengukuran maupun melakukan eksperimen. Berbeda dengan agama harus dilandasi dan dimulai dari percaya bahkan bukan hanya percaya tetapi juga harus yakin.

Sains tidak dapat mengganti peran agama, karena agama memberikan kasih sayang, harapan, cahaya, dan kekuatan. Melalui sains kita dapat mengenal alam, kita dapat mengetahui hokum alam, dan kita juga dapat mengenal siapa diri kita. Jadi sains dan agama harus diintegralkan atau dipadukan, karena perpaduan sains dan agama dapat menunaikan tugas ilmiah dan juga tugas agama yaitu membentuk manusia seutuhnya.

Konsepsi Islam tentang alam semesta adalah konsepsi tauhid. Dari perspektif Islam, tidak ada yang seperti Allah dan tidak ada yang menyamai-Nya, dan Allah mempunyai sifat ketidakbergantungan mutlak. Kehendak Allah selalu bekerja di alam semesta dalam bentuk hukum alam dan prinsip umum.